RSS

Senin, 18 Oktober 2010



Words of Apology






Minta Maaf Dalam Bahasa Jepang


By: thono


Orang Jepang mempunyai kebiasaan gampang mengucapkan kata maaf, misalnya ; Sumimasen atau Gomen nasai. Ada kalanya mereka menganggap tidak ada gunanya mengemukakan berbagai alasan, melainkan hanya mengucapkan :


O-yurushi kudasai = maafkan saya, Go meiwaku wo o-kake shimashita = maaf telah merepotkan, Moushiwake arimasen = mohon maaf yang sebesar-besarnya, kalimat permintaan maaf tersebut dikatakan berulang-ulang, yang terasa janggal bagi orang asing.


Setiap manusia tentunya pernah berbuat kesalahan, jadi timbal balik dan menjadi saling memaafkan, apalagi kepada orang yang menyadari kesalahannya dan telah minta maaf. Budaya Jepang yang menghargai keharmonisan hubungan antar manusia ini terlihat dalam berbagai kalimat ungkapan pernyataan maaf-nya.


Sebaliknya, ada juga orang yang walaupun menyadari kesalahannya tetapi tidak mau mengakui dan meminta maaf di depan orang lain. Mungkin di dalam hatinya ada perasaan menyesal, hanya saja, ia merasa malu untuk menunjukkan sikap minta maaf, atau merasa enggan untuk merendahkan diri. Meskipun tidak meminta maaf, terhadap orang-orang seperti ini pun, orang Jepang cenderung mempunyai rasa toleransi untuk memaafkan.











Communicating Feelings in Japanese





Menyampaikan Isi Hati Dalam Bahasa Jepang



By: Arief


Sampai Jumpa Lagi


Ketika mengucapkan salam kepada orang yang baru pertama kali bertemu, kita mengucapkan Hajimemashite, setelah itu barulah kita memperkenalkan diri dan menyampaikan urusan. Sementara, kepada orang yang sudah lama tidak bertemu, ucapan salamnya adalah : Ohisashiburi desu.


Dan bila kita tambahkan lagi dengan ucapan yang bernuansa kerinduan, misalnya : Ogenki desu ka = apa kabar? , Okawari arimasen ka = adakah sesuatu yang berubah? dan sebagainya, jawabannya menjadi cukup banyak dan ini akan membuat percakapan menjadi lancar. Ungkapan perasaan gembira karena bertemu lagi, menghilangkan kerinduan tidak berjumpa selama ini.



Ketika akan berpisah, ucapan salam yang paling umum adalah : Sayonara = selamat berpisah, tetapi kalau hanya ucapan ini saja, mengandung nuansa rasa sedih seolah ini adalah pertemuan terakhir. Oleh karena itu, tambahkanlah Mata ne = sampai jumpa lagi ya, atau Sore dewa mata = sampa berjumpa lagi, atau Mata aimasho = mari kita berjumpa lagi, dsb. Dengan menambahkan kata  mata = sampai nanti saja, akan membuat nuansa kegembiraan dan harapan untuk bertemu lagi.



Ucapan Salam


Bila kita mengucapkan salam Ohayo gozaimasu = selamat pagi, rasanya kita dapat memulai satu hari yang menyenangkan. Ucapan salam ada bermacam-ragam, tergantung pada ; tempat, waktu, dan siapa lawan bicara kita, sehingga terasa agak sulit. Di kantor kita bisa mengucapkan salam ohayo = pagi kepada teman kita, tetapi kepada Atasan kita harus mengucapkan secara lengkap ohayo gozaimasu = selamat pagi.


Untuk ucapan salam perpisahan juga ada bermacam-macam; Sayonara, Ojama shimashita, Shitsurei shimasu, Shikkei, dan sebagainya. Pada zaman dulu di Jepang, sebutan untuk orang lain adalah (hito sama = orang yang terhormat), adanya perasaan yang melukiskan rasa hormat tersebut boleh dikatakan merupakan dasar dalam ucapan salam, yang penuh dengan rasa simpati kepada lawan bicara kita.



Ucapan Gochiso sama mengandung nuansa rasa syukur dan terima kasih, biasanya diucapkan pada waktu selesai makan, mengungkapkan rasa terima kasih atas bahan makanan yang telah disediakan, dan rasa lelah pada waktu memasaknya. Selain itu ada juga ungkapan tertentu yang timbul dari kehidupan sehari-hari di Jepang. Yaitu ketika ada teman yang mengajak untuk bermain (asobo = main yuk), dijawab dengan (atode = nanti). Dengan kata lain, ini merupakan bentuk penolakan “sekarang tidak bisa main” yang diungkapkan secara halus.











Minggu, 17 Oktober 2010

siswa mji

olahraga di mji

olahraga di mji

Rabu, 13 Oktober 2010